info@rayonpmii.id 6285000111222

E-Koran Media Komunis Wadah Menulis untuk Aktivis

Telah resmi di buka  E- Koran Media Komunis, salah satu media informasi yang dimilki oleh organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Islam Malang (Unisma) hari ini tanggal 16 Maret 2021. Selain membaca, keterampilan berbahasa yang penting dimiliki adalah menulis, menyampaikan apa yang menjadi sudut pandang pribadi, baik yang besifat objektif atau subjektif sekalipun. Peka membaca sekitar kemudian menkontruksinya menjadi sebuah tulisan yang bisa dibaca masyarakat luas, menyumbangkan pengetahuan baru yang bersifat positif, bisa menjadi nilai plus untuk kita sebagai manusia yang meyakini perihal khoirunnas anfa’uhum linnas

Media menulis yang saat ini dapat mendukung hal tersebut pun sudah tidak terhitung, baik yang cetak maupun non cetak, segala bentuk platform sudah berkeliaran bebas serta dapat dinikmati oleh masyarakat tanpa batas. Tinggal ditanyakan kembali kepada diri sendiri apakah kita mau memilih diam ditempat atau bergerak menjadi bagian dari orang-orang yang tulisannya sudah dinikmati banyak kalangan. Maka dari itu, pengurus devisi Lembaga Pers Komisariat (LPK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Islam malang (Unisma) memilih satu media berupa “E-Koran Media Komunis” yang bisa menjadi wadah menulis dan menunjang minat bakat kader PMII sebagai aktivis organisasi yang sejadinya setiap kader pasti memilki potensi dalam bidang tersebut. Dalam hal ini, E-Koran Media Komunis juga menyediakan berbagai kategori seperti opini, karya ilmiah dan lain sebagainya, websitenya juga bisa diakses dengan mudah.

Adanya website ini selain menjadi media menulis, juga diharapkan menjadi warna baru dari Pergerakan Mahsiwa Islam Indonesia (PMII) yang terus dijaga, dirawat dengan baik sehingga tidak ada istilah mati suri. Media yang dapat dijadikani alat bagi sahabat sahabati pergerakan untuk lebih berani melantangkan opini terutama di kondisi saat ini yang mengharuskan kita untuk berpikir lebih kreatif nan lebih aktif, lebih sabar menerima situasi yang tidak tahu sampai kapan pandemi, dan lebih kuat untuk melawan kerasnya dunia digitalisasi yang semakin hebat.

Dalam hal ini, ketua komisariat PMII Unisma sahabat Maksum menyampaikan apa yang dilihat dengan adanya E-koran Media Komunis “Media ini hadir salah satunya untuk menunaikan point terakhir dari pilar demokrasi, tidak muluk-muluk, dengan harapan sederhana ruang dealektika modern ini selain sebagai pangkalan data, sarana informasi, brand organisasi, juga untuk menjadi wadah utuh menampung gagasan-gagasan keren, ide-ide kreatif dari setiap kader PMII khususnya di lingkup Unisma”. Ketua Kopri PMII Komisariat Unisma Sahabati Firda juga menambahkan “Besar harapan saya, dengan adanya E-Koran Media Komunis mampu menggugah selera literasi bagi para kader PMII Unisma untuk menuangkan cita rasa tulisan-tulisan terbaiknya di website E-Koran PMII Unisma, karena entah diakui atau tidak, hari ini kita hidup di dunia yang penuh dengan informasi atau bisa dikatakan tengah  mengalami banjir informasi (Flood of information) namun miskin makna, maka adanya media ini guna menghadirkan informasi kritis-solutif”.

Selain itu, koordinator devisi Media Pers Komisariat (LPK) juga menyampaikan harapannya “Dengan adanya E-Koran Media Komunis ini, saya berharap kepada kader PMII di bawah naungan komisariat Unisma untuk berani menyampaikan gagasan yang ada dalam pikiran masing-masing kader PMII, baik berupa karya ilmiah, opini ataupun berita tentang isu-isu saat ini. Saya harap kader-kader PMII tidak merasa canggung atau sungkan dalam berkarya segila mungkin.” jelas sahabat Yasak

Harapan-harapan baik yang sejatinya dapat direlisasikan secara sempurna dengan kerja sama semua elemen PMII Komisariat Unisma baik kader dari semua Rayon, pengurus bahkan sahabat sahabati yang sudah demisioner. Berkontribusi untuk menuangkan idenya melalui tulisan, memberi izin untuk dipublikasikan hingga dapat dikonsumsi banyak orang, karena website ini layaknya sebuah tanaman yang perlu diberi makan agar tetap memberi manfaat pada sekitar, tidak mati apalagi dilupakan. Kita sebagai manusia, yang dianggap sebagai aktivis pergerakan oleh masyarakat umum, selayaknya terus barusaha agar tidak tuli ketika mendengarkan sebuah aspirasi, tidak buta untuk membaca berita, tidak bisu untuk menyampaikan kebenaran baru dan tidak lumpuh untuk berpikir secara utuh.


Sumber: pmiiunisma.id


42 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *